Archive for April 2015
Masalah & Solusi
Ada kebimbangan dalam diri dalam menentukan jalan seperti apa yang akan ku tempuh kedepan. Ke jalan yang baik, atau tersesat didalam kenikmatan dunia yan hitam. Ketika lingkungan beradu dalam kebaikan, akankah diri masih sibuk sendiri dalam kefanaan. Bermimpi semu tanpa tindakan nyata & realisasi. Padahal semua modal sudah tersedia. Fisik masih kuat, keuangan aman, akal sehat masih ada, teman-teman yang bersemangat, yaa..semua itu modal. Tapi satu pertanyaan singkat untukku,
Mau atau tidak?
Kalau mau, manfaatkan. Kalau tidak mau, hiraukan saja serta tanggung resiko kedepan. Setiap perbuatan, baik itu kecil maupun besar, selalu punya resiko.
Ya, jangan heran kawan. Aku hanya ingin menulis apa yang jadi beban pikiranku selama ini di blog pribadiku ini. Aku merasa sedang tersesat. Padahal semua pertanyaanku sudah ada jawabannya, entah itu ku dapatkan dari teman dekatku, dosen, maupun terpikirkan di kepalaku ketika sedang jalan-jalan, atau sedang makan sate ayam di pinggiran jalan, atau apalah itu, selalu ada jawaban.
Tapi teori selalu berbeda dengan praktek. Kemalasan, pengaturan waktu yang buruk, terlalu banyak perhitungan serta over negatif thinking yang menghambat beberapa checklist data yang harusnya sudah ku lakukan jadi terbengkalai. Memalukan sekali.
Kantuk juga jadi masalah besar bagiku. haha..entah kenapa setiap membaca buku pasti aku mengantuk. palin tahan juga cuma 15 menit. setelah itu dapat dipastikan aku tertidur, meski hanya 5 menit.
Hal berbeda justru aku lakukan jika bukunya menarik, kayak komik & novel. Terpejam pun susah.
Untuk hal ini, aku sudah menemukan solusinya. Aku dikasih saran oleh temanku agar membaca sambil duduk, di kursi dengan buku/laptop di meja. Posisi duduk yang benar dapat menunda tubuh merasa letih. Pantas saja kata itu ia ucapkan karena ia tahan belajar semalaman tanpa rasa ngantuk. Tentunya dengan tambahan "suplemen" segelas kopi pekat.
Sungguh, semangatnya benar luar biasa. Aku kagum pada pribadi seperti ini.
Ada satu lagi solusi untuk ngantuk yang aku dapatkan selama sekolah di Islamic Centre (IC). Basuh muka. Lumayan efektif untuk menunda tidur selama beberapa saat.
Ya, meski aku tahu segala solusi bagi masalah hidupku, tapi entah mengapa sulit sekali untuk melakukan atau mempraktekkannya. Sekali lagi, ada kejelekan intrinsik, yang berada di dalam diri tiap individu, untuk mencari kenikmatan & rasa santai sehinga enggan untuk bersusah-susah serta ingin mendapatkan segala sesuatu dengan praktis saja.
Tak heran mie instan laku keras di negeri ini. Murah, nikmat, & mudah dihidangkan. & aku salah satu orang di negeri ini yang suka mie instan. Apa pun itu. Indomie, mie sedaap, mie goreng, mie soto, apa pun jenis mienya, aku mau makan.
Ah, maafkan aku kawan. Tampaknya tulisanku kali ini sudah mulai ngawur ngalor ngidul. Mungkin ada baiknya aku membuat 2 bungkus mie goreng di kos Iqbal.
-Ditulis di Warnet Bumi, Sadangserang, Dipati Ukur, Bandung, Sabtu 4 April 2015
Mau atau tidak?
Kalau mau, manfaatkan. Kalau tidak mau, hiraukan saja serta tanggung resiko kedepan. Setiap perbuatan, baik itu kecil maupun besar, selalu punya resiko.
Ya, jangan heran kawan. Aku hanya ingin menulis apa yang jadi beban pikiranku selama ini di blog pribadiku ini. Aku merasa sedang tersesat. Padahal semua pertanyaanku sudah ada jawabannya, entah itu ku dapatkan dari teman dekatku, dosen, maupun terpikirkan di kepalaku ketika sedang jalan-jalan, atau sedang makan sate ayam di pinggiran jalan, atau apalah itu, selalu ada jawaban.
Tapi teori selalu berbeda dengan praktek. Kemalasan, pengaturan waktu yang buruk, terlalu banyak perhitungan serta over negatif thinking yang menghambat beberapa checklist data yang harusnya sudah ku lakukan jadi terbengkalai. Memalukan sekali.
Kantuk juga jadi masalah besar bagiku. haha..entah kenapa setiap membaca buku pasti aku mengantuk. palin tahan juga cuma 15 menit. setelah itu dapat dipastikan aku tertidur, meski hanya 5 menit.
Hal berbeda justru aku lakukan jika bukunya menarik, kayak komik & novel. Terpejam pun susah.
Untuk hal ini, aku sudah menemukan solusinya. Aku dikasih saran oleh temanku agar membaca sambil duduk, di kursi dengan buku/laptop di meja. Posisi duduk yang benar dapat menunda tubuh merasa letih. Pantas saja kata itu ia ucapkan karena ia tahan belajar semalaman tanpa rasa ngantuk. Tentunya dengan tambahan "suplemen" segelas kopi pekat.
Sungguh, semangatnya benar luar biasa. Aku kagum pada pribadi seperti ini.
Ada satu lagi solusi untuk ngantuk yang aku dapatkan selama sekolah di Islamic Centre (IC). Basuh muka. Lumayan efektif untuk menunda tidur selama beberapa saat.
Ya, meski aku tahu segala solusi bagi masalah hidupku, tapi entah mengapa sulit sekali untuk melakukan atau mempraktekkannya. Sekali lagi, ada kejelekan intrinsik, yang berada di dalam diri tiap individu, untuk mencari kenikmatan & rasa santai sehinga enggan untuk bersusah-susah serta ingin mendapatkan segala sesuatu dengan praktis saja.
Tak heran mie instan laku keras di negeri ini. Murah, nikmat, & mudah dihidangkan. & aku salah satu orang di negeri ini yang suka mie instan. Apa pun itu. Indomie, mie sedaap, mie goreng, mie soto, apa pun jenis mienya, aku mau makan.
Ah, maafkan aku kawan. Tampaknya tulisanku kali ini sudah mulai ngawur ngalor ngidul. Mungkin ada baiknya aku membuat 2 bungkus mie goreng di kos Iqbal.
-Ditulis di Warnet Bumi, Sadangserang, Dipati Ukur, Bandung, Sabtu 4 April 2015
Jumat, 03 April 2015