Archive for Agustus 2016

Melayu

Sudah sebulan lebih aku liburan & menghabiskan waktu yang tidak produktif di Toboali. Kerjaanku cuma main Hp (internetan, bbm, line), nonton tv, makan, tidur, meski sesekali pergi ke kebun. Kebetulan juga sekarang sedang masa panen lada, aku ikut membantu..

Membantu menghabiskan stok mie di pondok kebun.

Nah, berhubung tidak ada kegiatan & cenderung bosan, aku sering mengunjungi pemancar wifi milik Telkom Toboali, di simpang Teladan. Dinamakan Taman Digital, meski cuma pondok bergenteng & router wifi tanpa taman bunga. Bermodal laptop + cas + headset + hp yang dibawa pakai tas, aku melaju kesana. Lumayanlah bisa akses internet kencang, sampai 30 MB/s.

Sebenarnya apa bedanya internetan via wifi (laptop) & via HP (pakai paket data). Sama saja. Aku hanya mengakses situs yang itu-itu saja (situs berita detik, kompas, viva, kaskus, medsos twitter, fb), paling jika ingin nonton video Youtube, aku baru mengakses wifi. Wajar saja, Youtube tak senggan memakan paket data dalam jumlah besar. Tentunya aku sayang kuota yang tak seberapa ini. Lagian kecepatan wifi lebih memungkinkan untuk menonton video tanpa hambatan.

Salah satu penampakan Wifi Corner


Hari ini, saat blog ini ditulis, aku ke wifi id. Setelah aku duduk, tiba-tiba wild Pokemon appear! Bukan, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang, juga bawa laptop, ingin mengakses wifi disini. Kutaksir usianya 26-28 tahun, masih muda. Wajah melayu palembang mirip seperti temanku Bobby. Mungkin sifatnya tak jauh beda.

Ia menyapaku, aku pun senyum. Tak berapa lama,

"Mas, nama wifinya apa ya?", katanya sambil senyum.

What?! Aku dipanggil mas. Sudah jelas-jelas aku bertampang melayu seperti ini. Atau jangan-jangan aku memang bermuka jawa? Nanti aku cek di cermin WC-ku.

Lalu ku jawab sambil tersenyum juga, "Wifi id 2, mas."

Ternyata aku juga memanggilnya mas. 11:12-lah kami berdua.

Ia kembali mengutak-atik laptopnya. Ternyata ia kebingungan, bagaimana cara akses wifinya. Jadi ia bertanya lagi, "Mas, password wifinya apa ya?"

Nah, saatnya aku memberi kuliah pagi tentang "Introduction How to Connect Your Laptop to Wifi.id" kepada si Abang ini. Mulai dari buka browser, buka laman wifi.id, pilih paket (5000/12 jam), ketik sms NET (spasi) 5000 (spasi) kode unik di laman wifi.id, lalu kirim ke 98108. Tunggu semenit & muncullah sms balasan berupa username & password yang tinggal dimasukkan ke laman tersebut.

Waah, dia tersenyum lagi, tanda senang (yaiyalah, masa tanda sedih ditinggal mantan).

Powerpoint cara akses Wifi id


Sejam lebih kami berdua browsing di laptop masing-masing. Aku pun melakukannya sambil melihat razia kendaraan bermotor yang persis digelar di depan telkom Toboali. Kalau aku pulang saat razia, besar kemungkinan uang 100ribu melayang. Apalagi aku tidak membawa uang sereceh pun, mungkin motor Spacy punya Bunda bisa dibawa ke Polres.

Untungnya aku tidak sebodoh & sekonyol itu. Lebih baik santai disini, menunggu Wild Police back to their homebase.
Pukul 10.20, Si Abang tadi mulai beres-beres laptop mau pulang.  Saat berjalan ke motornya, ia pamit padaku mau pulang. Seolah aku adalah sesepu Wifi Corner ini.

Ketika dia sudah pergi, aku baru sadar kalau abang itu, yang berbahasa Indonesia berlogat Palembang, adalah representatif dari keseharian orang Melayu itu sendiri. Menyapa orang lain tanpa rasa ragu & malu, tak sungkan tersenyum lebar, & tampilan perlente (mengantisipasi siapa tahu muncul cewek cantik yang mengajak kenalan).

Sementara aku, yang bersuku melayu, malah tergerus budaya kota yang lo-lo-gue-gue. Malu menyapa duluan, jarang tersenyum & punya tampilan seadanya (malah cenderung memprihatinkan, untung cuek). Mungkin saatnya bagiku untuk berkaca lagi & menyadari diri bahwa aku orang melayu, bermuka melayu & sudah seharusnya untuk berakhlak melayu pula.

Sumber gambar :
1. http://www.smartbisnis.co.id/assets/imagecache/contentRead/berita-bisnis-6500-wifiid-corner-telkom-tersebar-di-seluruh-indonesia.jpg
2. http://www.wificorner.id/import/images/slideshow/slideshow17.jpg
Senin, 08 Agustus 2016

- Copyright © Faturrachman's Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Kreasi oleh Faturrachman -