Archive for November 2017

Kebodohan

Terlalu banyak hal yang dilupakan & terlalu sedikit yang terpatri sebagai kenangan.
Semua ingatan menguap ke langit ketujuh
Dimana kebodohan bersemayam & sewaktu-waktu dapat turun ke bumi
Hinggap di kepala banyak orang, lalu sebrutal mungkin membantai logika & menyuburkan ocehan kosong

Kapan kita bisa diam
Berpikir bahwa tidak setiap telinga mau mendengar
Tidak setiap kata yang terucap selalu diharap
Atau hanya kita yang terlalu bangga dengan lidah tak bertulang
Lalu sepuas hati bercakap-cakap
Tanpa sadar bahwa diam bermakna dalam

Minggu, 26 November 2017

Pikiran dan Mimpi

Beberapa bulan terakhir aku menyukai suasana kamar yang gelap & sunyi. Berbaring & berdiam diri sambil menatap langit-langit kamar, lalu membiarkan pikiran melayang-layang melintasi ruang & waktu.

Kadang terpikir bagaimana kondisi Bangka sekarang, apa yang dilakukan pacar saat tengah malam, apa yang mau aku lakukan kalau kelak sudah jadi dokter,  mau melanjutkan kuliah kemana, bagaimana menghilangkan sifat buruk di diri sendiri, buku apa yang mau dibaca (sampai habis).

Lalu kenapa nasib sering tidak beruntung, siapa wanita yang kulihat tadi siang, apa kira-kira lauk yang enak & pas di dompet untuk makan besok, kapan kelar skripsi, kapan lulus, kapan kawin, kapan kerja, dsb.

Segera setelah mengajukan pertanyaan, ku pikirkan beberapa jawaban & mulai memilih jawaban yang tepat disertai argumentasi-argumentasi penunjang tiap jawaban. Penjelasan tadi berisi serentetan hal-hal yang saling berkaitan, berkenaan dengan pertanyaan & biasanya berpola sebab-akibat.

Dasar otak miring. Pertanyaan receh dijawab secara ilmiah. Sementara soal-soal ujian yang banyak & susahnya naudzubillah malah dijawab asal-asalan. Pantas saja IPK yang tercetak jelas di transkrip nilai tidak layak untuk disombongkan ke tetangga.

Meskipun akhirnya aku tertidur lelap tak lama setelah berdialog dengan diri sendiri, tapi aku masih bisa melanjutkan pemikiran dengan cara yang lain,

Yakni bermimpi.

Aku menyukai mimpi karena mimpi punya alur & tokoh cerita yang sulit ditebak tapi asyik untuk diikuti. Serupa film, mimpi pun memiliki tema & mimpi yang paling sering kualami biasanya bertema petualangan, percintaan, kenangan masa kecil & horor. Sayangnya, satu mimpi memakai banyak latar tempat & tokoh yang terlibat, jadi lebih banyak mimpi yang terlupa ketimbang yang teringat.

Kalau pun teringat, itupun hanya beberapa saat. Ah, andai saja kita bisa mengingat mimpi lebih lama, tentu ada banyak cerita fiksi yang bisa ditulis & dibagi ke orang lain.

Ya, hanya dengan berbaring, berpikir & bermimpi, aku sudah bahagia. Entah ini tipikal hidup yang menyenangkan atau malah menyedihkan.

- Copyright © Faturrachman's Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Kreasi oleh Faturrachman -