- Back to Home »
- Peran Ahli Kimia dalam Ilmu Kedokteran Molekuler
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pad khususnya memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu
kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu
kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu
diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak
dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah
terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker,
leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif
maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum
banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler
herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu
yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di
pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnnya.
Dalam
kedokteran molekuler para penelitinya yang sebagian besar berasal dari
fakultas kedokteran memiliki keterbatasan dalam kemampuan menganalisis
herbal. Pada umumnya para dosen di Fakultas Kedokteran beharap akan ada
mahasiswa dengan latar belakang kimia atau farmasi yang mampu
mengeksktrak crude maupun senyawa aktif berbagai herbal. Mereka akan
membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk alami dengan produk
sintetik. Atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh adalah dalam
pengobatan kanker. Ada kombinasi dengan senyawa turunan terpenoid yang
merupakan produk alami dengan siRNA yang merupakan senyawa sintetik.
Untuk
lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker
oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y
misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui
mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga
penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu
memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan
istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat
umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu
boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat.
Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel
tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Begitu
pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker
payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme
kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell
lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan
mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau
kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis
kankernya. Lihat gambar dibawah