- Back to Home »
- Pengalaman »
- SIMAK UI (2)
..pengawas memeriksa kartu peserta kami. Aku santai saja karena kartuku sudah bertengger di atas meja bersama pensil & peralatan lain.
Tak lama sesudah itu, soal ujian dibagikan. LJK-nya menempel di soal, dengan steples kuat. Jadi mau tidak mau, aku harus merobek ujung kertas LJK. Breeek! Berhasil dirobek. Kuperhatikan lingkar LJK tidak bulat seperti LJK UN & SBMPTN kemarin. Tapi tak apa, selama bisa masuk ui, mau bentuk bintang pun gak masalah.
Setiap peserta mendapatkan kode soal yang berbeda. LJK-nya pun hanya cocok dengan soal yang didapat peserta. Jadi tidak ada kesempatan bagi kami untuk mencontek.
Ting tong! Bel tanda mulai mengerjakan sudah dipukul. Saatnya aku beraksi. Sesi pertama yakni saintek. Matematika IPA, kimia, fisika, & biologi masing-masing 20 soal.
Kesulitannya tak usah ditanya. Aku harus memperhatikan 1 soal selama hampir 1 menit untuk mengetahui mulai dari mana aku harus menjawabnya. Semua soal simak menuntut kami, para peserta tes, memainkan nalar. Paling hanya 1 atau 2 soal yang termasuk mudah, dalam arti tinggal substitusi rumus.
Biologi, astagfirullah, aku hanya bisa mengutuk diri malas menghafal materi selama 3 tahun di SMA. Dan sekarang, aku mendapat karmanya. Hanya 5 soal yang bisa kujawab. Kalau kuterabas habis, bisa-bisa poinku minus.
1,5 jam berlalu. Taraaa...aku berhasil menjawab 31 soal dari 80 soal sainstek. Sedikit kan? Bagiku sudah alhamdulillah bisa menjawab soal dewa ini. B)
Istirahat 30 menit aku manfaatkan santai-santai di teras kelas. Duduk, sampai tiba-tiba..
"Tur!", sapa seseorang yang tak asing lagi di mataku. Senyumannya masih sama seperti dulu.
Kak akbar septriyan rupanya. Teman-temannya memanggil ia asep white. Karena ada juga kakak kelasku yang disapa asep. Akhirnya mereka berdua dibedakan berdasrkan warna kulit. Asep black & asep white.
Kak Asep white ini juga ikut simak & menginap di rumah saudaranya di palembang. Sebenarnya ia sudah kuliah di sistem informatika ITS. Tapi entah mengapa ia mau pindah dari ITS.
Kami mengobrol sebentar sampai bel masuk berbunyi. Ting tong!
Sesi kedua yakni kemampuan dasar ; Matematika Dasar, Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris. Aku mencoba tenang. Berdoa jangan sampai gerahamku yang bolong mirip TI ini berdenyut saat mengerjakan soal.
Sama seperti tadi, soal masih mengandalkan nalar. Kujawab semampuku selama 1,5 jam.
Tingtong! Yahiiii...tes selesai. Aku berhasil menjawab 10 soal madas, & 18 soal di bahasa inggris & indo. Keren kan aku bisa menjawab 18 dari 20 soal bahasa? Itulah namanya mukjizat. Padahal grammar-ku amburadul. Hihihi...
Kalau dihitung, Aku menjawab 77 dari total 120 soal. Sudah syukurlah bagiku bisa mengerjakan lebih dari 50%.
1 BULAN kurang 1 hari Kemudian...
Tanggal 21 juli 2014, jam 19.15. Aku ingat betul saat-saat itu. Tak sengaja aku masuk ke akun simak ui milikku & mendapati tulisan yang membuatku bengong...
Aku lulus di kedokteran gigi.