- Back to Home »
- aku »
- Tujuan Hidup
Saat ini aku sedang asyiknya memikirkan banyak hal. Sebenarnya yang paling penting aku harus memikirkan pelajaran yang menumpuk di dalam buku, slide, & soal, yang tentunya bikin penasaran sampai muntah. Tapi aku juga tertarik memikirkan hakikat hidup. Hakikat dalam arti tujuan hidup.
Aku kadang merinding kenapa sulit sekali menemukan jawaban yang tepat tentang tujuan hidup. Ketika pertanyaan "apa tujuan hidupmu?" dilontarkan ke teman-temanku, kebanyakan hanya terdiam, termasuk aku, bingung & baru menyadari tentang garis finish hidup.
Lama sekali aku merenungkan tujuan hidup & mencari perumpamaan sehari-hari yang paling mendekati hal tersebut. Seperti contohnya, aku menganggap hidup ini bagai perjalanan. Kelahiran sebagai garis start & tujuan hidup sebagai finish. Kita bisa melalui banyak jalan yang tentu berbeda dengan orang lain, menemukan pemandangan di kanan-kiri jalan sebagai pembelajaran, bergerak & terus bergerak. Selama kita tahu tujuan, kita tak akan tersesat terlalu jauh. Dengan meminta informasi dari orang yang tahu, kita bisa sampai di garis finish tanpa menghabiskan waktu sia-sia.
Ketika kesulitan belajar melanda, aku menjadi pusing sendiri. Ada apa dengan otakku? Begitu gumamku setiap saat. Sampai aku teringat cerita Imam Syafii yang kesulitan belajar & meminta nasehat dengan ayahnya. Si ayah menjawab, "Jauhi maksiat."
Iya, menurutku dosa-dosa yang melekat di hati inilah yang menghambat belajarku. Harus dibersihkan segera, tapi bagaimana?
Aku kembali berpikir & mencari perumpamaan. Sampai aku kebelet pipis & berlari ke toilet duduk yang ada di kamar. Aaah..lega sekali. Kulihat air toilet, tercemar urin hingga berwarna kuning. Tak menunggu lama, ku tekan tombol push sampai muncul air berputar deras menyiram urin ke saluran. Sekarang kudapati toilet menjadi bersih.
Ahaa! inspirasi tiba-tiba datang, perumpamaan yang kucari sudah ketemu. Andaikan urin itu dosa, toilet itu hati & putaran air itu kebaikan & amal ibadah, maka dosa yang menggenang di hati dapat dihilangkan dengan berbuat baik secara konsisten. Semakin banyak kebaikan, semakin sedikitlah dosa & bersihlah toilet.