- Back to Home »
- aku »
- Waktu
Hari begitu cepat berlalu. Aku hampir tak bisa membedakan kapan kejadian yang aku alami. Entah kemarin, entah kemarin lusa. Semua terasa sama di otakku.
Apa memang begini waktu ya? Berputar, terus berputar, tanpa menghiraukan keluhan orang tentang waktunya yang telah habis sia-sia. Sadis sekali, tak ubahnya mesin penggilas.
Baru kemarin aku masuk pesantren. Sekarang, kudapati diri terdampar di Jatinangor. Waktu 6 tahun yang lama bagai 6 bulan saja. Semudah inikah menjadi tua? Mengerikan sekali.
Ketika libur dulu, sering kulihat raut wajah orang tuaku, sudah berbeda dibanding beberapa tahun yang lalu. Ayah yang dulu kelihatan muda, sekarang telah didatangi uban-uban & keriput di sisi kelopak matanya. Begitu pun dengan Bunda, tak semuda dulu lagi.
Aku pun begitu. Bulu kakiku semakin tebal, tanda hidup tak muda lagi. Sementara belum ada karya signifikan dariku untuk mereka berdua. Nanti dululah berkata "karya untuk negeri".
Akan kucoba memberi kekuatan terbaik di tiap usahaku. Aku takut penyesalan datang seiring waktu yang tak banyak ini.