Sabtu, 24 Maret 2018

Menceritakan mimpi mungkin tidak lazim bagi kebanyakan orang karena mimpi akan segera terlupakan sesaat setelah bangun tidur. Tapi entah kenapa aku sering kali teringat beberapa mimpi karena alur ceritanya yang aneh, rumit, misterius & terkadang erotis.

Salah satu mimpi yang kuingat dimulai dengan suasana perkuliahan, dimana ada banyak mahasiswa mengisi ruangan. Muka mereka seperti teman-teman kuliahku & tampaknya mereka sibuk ngobrol dengan teman sebelahnya. Ruangan kelasnya pun aneh, seperti ruang tamu yang berinterior layaknya rumah orang kaya yang diisi beberapa meja kecil dengan toples penuh cemilan di dalamnya. Kalau seandainya kampus di dunia nyata seperti ini, entah berapa uang semesteran yang harus dibayar.

Saat kelas ribut, ada seorang wanita paruh baya yang berjalan dari satu bangku mahasiswa ke bangku yang lain sambil membagikan kertas. Menurutku, ia adalah dosen senior, karena gaya berjilbab & berpakaiannya yang mirip ibu-ibu penjabat. Saat melewati bangkuku, ia memberikan selembar kertas. Aku tidak tahu kertas itu digunakan untuk apa, mengingat saat itu bukan waktu ujian & harusnya ia memberikan kuliah filsafat. Tapi saat ku lihat ke kertas tersebut, ada 2 soal tertulis di situ. Aku lupa apa tulisannya. Selain itu ku bingung bagaimana cara menjawab soal tersebut. Apakah dengan ditulis atau dijawab langsung secara lisan? Entahlah, yang pasti karena terlalu bingung, aku mengantuk & langsung tidur.

Aku tidur di dalam mimpi. Betapa anehnya hubungan batinku dengan alam tidurku.

Ketika bangun tidur, aku mendapati kelas sudah kosong. Yang ada hanya ruangan yang gelap & berisi aksesoris ruang tamu seperti kursi & meja yang mewah. Hal tersebut membuatku sadar kalau aku tidur terlalu nyenyak sampai kelas bubar, ditinggalkan teman-teman & bangun di malam hari.

Sebenarnya suasana ruangan tersebut cukup seram. Tak ada cahaya selain cahaya bulan yang masuk lewat jendela & ornamen-ornamen ruangan itu seolah memancarkan aura mengerikan. Di luar pun ku lihat ada segerombolan anak pramuka, yang lebih mirip zombie, sedang kamping. Mereka hanya diam saja sambil membelakangi ruangan kelasku.

Tapi aku tak ambil pusing dengan segala kengerian & potensi kemunculan hantu mendadak. Maklum, yang ada di pikiranku saat itu hanyalah ingin cepat pulang & makan. Sayangnya, pintu kelas terkunci sehingga aku tidak bisa keluar. Terpaksa ku berkeliling mengitari meja-meja di kelas untuk melihat isi toples. Siapa tahu ada kue atau snack yang enak buat jadikan cemilan.

Tak berapa lama, aku menemukan toples kaca berwarna merah berisi permen kopiko. Isinya cukup banyak. "Lumayan buat dibawa pulang.", gumamku. Jadi ku raup saja permen tersebut & menyisakan sedikit di toples. 

Tiba-tiba, ku lihat pintu kelas terbuka & ada cahaya menyorot dari luar pintu. Aku sudah menyiapkan mental jika yang akan ku lihat dari balik pintu itu adalah sosok makhluk halus. Syukurnya, sosok yang muncul tersebut bukan hantu, tapi pak satpam. Dengan berbaju seragam, memakai topi serta membawa tongkat & senter, ia masuk ruangan, hendak berpatroli malam. Jadi ku sapa saja.

"Pak! Sori ya saya masih di kelas, abis ketiduran dari siang tadi."

"Iya, gak apa-apa."

"Oh iya pak, boleh gak saya bawa pulang permen ini?", kataku sambil menunjukkan permen di genggaman tanganku ke pak satpam.

Ia hanya memberi isyarat gerakan tongkat ke kiri & ke kanan sambil menunjuk toples-toples di meja. Yaa, aku dilarang mengambil permen & disuruh mengembalikannya ke toples semula. Tapi saat aku hendak mengembalikan & berjalan mendekati meja, toples permen tadi ternyata hilang! Aku berusaha meyakinkan pak satpam kalau di meja itu seharusnya ada toples permen. Meski kami sudah mencari ke segala penjuru ruang kelas, toples merah tersebut tetap tidak ada.

Sudahlah, akhirnya aku pun pulang & bangun tidur beneran pukul 2 dini hari.

Komentar Anda

Langganan Posting | Langganan Komentar

- Copyright © Faturrachman's Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Kreasi oleh Faturrachman -