Archive for 2014
Rindu
jenuh menjalani hidup yang hanya begitu saja
terjebak keseharian yang tak berujung
lingkungan tak mendukung
sepi di tengah keramaian
jarum jam pun berputar lambat
bagai enggan berputar
kapankah ada waktu tuk kembali
kapankah ada waktu tuk bersama
aku rindu saat-saat yang telah lalu
aku rindu saat bersamamu
perihku menunggu
bosan & siksa batin menyatu
melebur dalam diri
ingin ku berontak, tapi tak mampu
kelak atau nanti
aku harap asa jadi nyata
melihatmu datang padaku
sambil tersenyum
melepas beban di pundak
menetes air mata
kembalilah masa lalu
kembalilah
terlalu indah dirimu untuk terlupakan
suasana hidup, kenangan itu
telah terbenam dalam di hati
Cara Baca Textbook
Waktu
Apa memang begini waktu ya? Berputar, terus berputar, tanpa menghiraukan keluhan orang tentang waktunya yang telah habis sia-sia. Sadis sekali, tak ubahnya mesin penggilas.
Baru kemarin aku masuk pesantren. Sekarang, kudapati diri terdampar di Jatinangor. Waktu 6 tahun yang lama bagai 6 bulan saja. Semudah inikah menjadi tua? Mengerikan sekali.
Ketika libur dulu, sering kulihat raut wajah orang tuaku, sudah berbeda dibanding beberapa tahun yang lalu. Ayah yang dulu kelihatan muda, sekarang telah didatangi uban-uban & keriput di sisi kelopak matanya. Begitu pun dengan Bunda, tak semuda dulu lagi.
Aku pun begitu. Bulu kakiku semakin tebal, tanda hidup tak muda lagi. Sementara belum ada karya signifikan dariku untuk mereka berdua. Nanti dululah berkata "karya untuk negeri".
Akan kucoba memberi kekuatan terbaik di tiap usahaku. Aku takut penyesalan datang seiring waktu yang tak banyak ini.
Tujuan Hidup
Aku kadang merinding kenapa sulit sekali menemukan jawaban yang tepat tentang tujuan hidup. Ketika pertanyaan "apa tujuan hidupmu?" dilontarkan ke teman-temanku, kebanyakan hanya terdiam, termasuk aku, bingung & baru menyadari tentang garis finish hidup.
Lama sekali aku merenungkan tujuan hidup & mencari perumpamaan sehari-hari yang paling mendekati hal tersebut. Seperti contohnya, aku menganggap hidup ini bagai perjalanan. Kelahiran sebagai garis start & tujuan hidup sebagai finish. Kita bisa melalui banyak jalan yang tentu berbeda dengan orang lain, menemukan pemandangan di kanan-kiri jalan sebagai pembelajaran, bergerak & terus bergerak. Selama kita tahu tujuan, kita tak akan tersesat terlalu jauh. Dengan meminta informasi dari orang yang tahu, kita bisa sampai di garis finish tanpa menghabiskan waktu sia-sia.
Ketika kesulitan belajar melanda, aku menjadi pusing sendiri. Ada apa dengan otakku? Begitu gumamku setiap saat. Sampai aku teringat cerita Imam Syafii yang kesulitan belajar & meminta nasehat dengan ayahnya. Si ayah menjawab, "Jauhi maksiat."
Iya, menurutku dosa-dosa yang melekat di hati inilah yang menghambat belajarku. Harus dibersihkan segera, tapi bagaimana?
Aku kembali berpikir & mencari perumpamaan. Sampai aku kebelet pipis & berlari ke toilet duduk yang ada di kamar. Aaah..lega sekali. Kulihat air toilet, tercemar urin hingga berwarna kuning. Tak menunggu lama, ku tekan tombol push sampai muncul air berputar deras menyiram urin ke saluran. Sekarang kudapati toilet menjadi bersih.
Ahaa! inspirasi tiba-tiba datang, perumpamaan yang kucari sudah ketemu. Andaikan urin itu dosa, toilet itu hati & putaran air itu kebaikan & amal ibadah, maka dosa yang menggenang di hati dapat dihilangkan dengan berbuat baik secara konsisten. Semakin banyak kebaikan, semakin sedikitlah dosa & bersihlah toilet.
Berkunjung ke Bandung
Tiba-tiba aku dibangunkan temanku, wari namanya. Ternyata bus sudah kosong, teman-temanku sudah masuk eickman. Sementara aku masih di bus. Yaa..terpaksa deh aku menyusul.
Ada 4 nara sumber yang didatangkan. Keempatnya adalah alumni Unpad sejak era 70an. Tapi aku rahasiakan namanya biar tidak terdeteksi sama search engine seperti Google.:3
Acaranya juga berlangsung dalam 2 sesi. Sesi pertama untuk membahas pilihan berkarir dalam dunia kedokteran. Kami disuguhi pilihan mau jadi dokter klinik atau akademisi. Lalu mau jadi dokter fungsional atau struktural. Lalu mau jadi dokter praktek atau konsultan. Banyak, banyaaak sekali. Aku pun tak akan berhenti memikirkan masa depan yang "terlalu luas" ini. Entahlah, yang penting belajar dulu selama masa preklinik ini.
Lalu sesi kedua dilanjutkan dengan membahas pengalaman dokter dalam situasi emergency atau gawat darurat. Di sesi inilah aku baru tahu kalau di rumah sakit banyak pasien yang sebenarnya tidak berpenyakit parah, tanpa mawas diri, meminta dirawat di UGD. Malah sampai memenuhi ruang rawat inap. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan serta membahayakan bagi pasien yang membutuhkan tindakan cepat di ruang UGD.
Lalu ada lagi sesi cara menangani orang yang mengalami fraktur (patah tulang) dalam keadaan yang terbatas. Sangat bermanfaat sekali.
Jam 15.30 acara selesai. Aku pulang naik motor dengan temanku asal Subang, Faisal. Melewati Bandung di minggu sore benar-benar membuatku harus selalu beristighfar. Bagaimana tidak, kemacetan mobil serta pengendara motor ugal-ugalan selalu ada menguras emosi & menantang maut bagi pengguna jalan.
Tapi aku positive thinking saja, "wajar, kota besar".
Di perjalanan, kami singgah makan bakso, yang setelah aku cicipi satu mangkok rasa kurang enak. Di penilaian skala 1-10, aku memberi nilai bakso ini 5. Mana mahal lagi.T_T
Tapi sudahlah, let baygon be baygon. Biarkanlah baygon tetap menjadi baygon.
Pas mau pulang, ternyata ban motor faisal kempes. Bukan sembarang kempes, tapi kempes karena bocor. Jadilah kami bertanya ke penjaga dealer kawasaki di samping warung bakso untuk menanyakan lokasi tukang tambal ban. Tak terlalu jauh juga. Akhirnya faisal pergi menambal ban, sementara aku menunggu di dealer. Sambil ngobrol ke mbak, eh, teteh yang kira-kira berumur 28. Bermuka khas sunda & bertubuh "Obesite". Dia memberiku nasehat "Hati-hati di Bandung, banyak tukang tipu.". Kira-kira begitu kata beliau.
Sekitar 30 menit kemudian, faisal datang dengan muka girang. Bannya sudah ditampal. Penyebab bocornya hanya karena tertancap potongan lempeng besi. Tak habis pikir, kok bisa ya?!
Setelah pamit ke satpam dealer, kami pun pulang. Yaa..hari yang melelahkan.
Hidup Berguna
Sebenarnya aku ingin ada perubahan yang baik di hidupku ini. Sudahku buat daftar impianku. Sekarang banyaknya 40 poin & poin itu masih terus bertambah selama aku masih mencari minat. Bergelut di dunia, lebih tepatnya bidang, yang aku senangi dan cintai. Bidang yang sepenuh hati dan senang hati kulakukan. Tanpa rasa paksaan.
Indah sekali rasanya dapat menggapai mimpi, mengejar ambisi, tapi dikerjakan seperti bermain. Main, main & main. Tapi sukses.
Ah, semoga kalian paham maksudku kawan. Intinya aku tengah berusaha menjadikan hidupku bermanfaat dengan aktivitas yang berguna, selama masih ada usia.
Oh iya, mohon maaf jika aku tak mempublikasikan mimpi-mimpi itu di blog ini. Aku tak enak hati tujuan hidupku dibaca banyak orang. #emang ada yang baca blog ini???
Kalau tak ada halangan, kelak aku akan menceritakan pengalamanku berkuliah di Unpad Jatinangor. Tunggu ya.
Bale 2
Sekarang aku sedang kuliah di Jatinangor, tepatnya di kedokteran Universitas Padjadjaran. Yaa..kalian tahu konsekuensi masuk FK. Belajar & belajar. Apa lagi untuk orang yang kecepatan mikirnya lambat seperti aku ini. Musti pintar-pintar membagi waktu untuk main & belajar.
Tinggalnya juga di asrama cuy. Nama asramanya Bale Padjadjaran 2. Kalau bagiku ini sudah semi hotel, mewah la bangunannya. Bikin betah tidur. Belajarnya? yaa..Begitu-begitu saja.
Fasilitasnya bagus. WC duduk, shower, pemandangan jatinangor, sampai wifi yang kenceng. Yang terakhir disebutkan itu yang paling aku suka.XD
Yaa..cukup sekian saja isi blog kali ini. Mungkin terlalu singkat. Tapi tak apalah, lagian cuma 1 atau 2 orang kurang kerjaan yang membaca blog pribadi ini. Termasuk kalian salah satu pembacanya. hahaha..*Ketawa mulu-____-
berikut ini kalian bisa lihat beberapa sisi kamar saya.^_^
#Foto situasi kamar
Hidup
Semua hal ada resikonya. bahkan berak pun beresiko kalau tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya. Tak mudah memang hidup di dunia ini bung. lantai licin, terpeleset. lantai kasar, cedera. ranjang empuk, bikin malas. Tanpa ranjang pun tidur tak pulas.
inilah hidup bung. Tiap orang punya takdir yang berbeda. ada kalanya orang gila jauh lebih beruntung nasibnya ketimbang orang normal. kadang tidak masuk akal jika orang gila yang makan dari mengais-ngais tong sampah tak pernah kena penyakit aneh-aneh, sementara orang normal berteriak menahan penyakitnya yang parah di ruang rawat inap, padahal makanan pun disaji higienis agar menunjang gizi. tapi inilah hidup bung. Yang menurut kita tak adil rupanya merupakan suatu keadilan Tuhan untuk makhluk-Nya.
Hidup kadang lucu. orang yang bergelimpangan harta jauh lebih melarat daripada orang yang berumah dinding bambu di bawah kolong jembatan. melarat apaanya? Jiwanya, batinnya. Siapa yang bisa menennangkan jiwa yang gelisah? penciptanya, bung.
Hidup kadang sadis. Dalam rahim ibu pun kita masih harus berjuang demi hidup. itulah sadisnya, kawan. hanya orang yang mampu bertahan yang dapat mengarungi ombak besar kehidupan ini. Charles Darwin menyebut hal ini sebagai seleksi alam. Diseleksi dan hanya menerima segelintir dari semua peserta. siapa peserta itu? kaulah kawan. Kita semua adalah peserta dari seleksi alam besar-besaran, yang selama bumi masih berputar, akan terus berlangsung.
hendak melawan dunia? saranku jangan. Dunia ini adalah kreasi Sang Pencipta yang berjalan sesuai kehendak-Nya. Tak ada yang mampu melawan Tuhan. bahkan kita hidup di atas tanah yang dibentangkan-Nya. Takkan pernah bisa kabur ke alam ciptaan kita, yang satu dimensi dan sejenis dengan dunia yang saat ini kita tempati.
dunia maya? Internet? sudahlah. Tanpa koneksi internet & listrik, dunia yang satu ini tak akan ada. tak mampu berdiri tegak sebagai sebuah dunia yang semestinya. inilah bukti kelemahan ciptaan manusia. tak akan pernah sempurna & akan selalu penuh kekurangan.
aku terjebak dalam dunia yang ganas. Untung, ada orang-orang yang Tuhan kirimkan kepadaku untuk mengarahkanku menjadi pribadi yang tegar dalam menjalani dunia. Orang tua, mereka malaikat tak bersayap. Senyum mereka begitu membahagiakan hati. ajaran mereka tentang etika & akhlak tentunya menjadi pondasi utama dalam mengarungi dunia. cintai mereka, kawan. Sayangi mereka setulus hatimu, meski kau tak kan pernah bisa membalas setiap perbuatan baik mereka kepadamu, dari dulu hingga saat ini kau menatap layar browser ini.
Cinta, melunakkan hati, menguatkan diri.
SIMAK UI (2)
..pengawas memeriksa kartu peserta kami. Aku santai saja karena kartuku sudah bertengger di atas meja bersama pensil & peralatan lain.
Tak lama sesudah itu, soal ujian dibagikan. LJK-nya menempel di soal, dengan steples kuat. Jadi mau tidak mau, aku harus merobek ujung kertas LJK. Breeek! Berhasil dirobek. Kuperhatikan lingkar LJK tidak bulat seperti LJK UN & SBMPTN kemarin. Tapi tak apa, selama bisa masuk ui, mau bentuk bintang pun gak masalah.
Setiap peserta mendapatkan kode soal yang berbeda. LJK-nya pun hanya cocok dengan soal yang didapat peserta. Jadi tidak ada kesempatan bagi kami untuk mencontek.
Ting tong! Bel tanda mulai mengerjakan sudah dipukul. Saatnya aku beraksi. Sesi pertama yakni saintek. Matematika IPA, kimia, fisika, & biologi masing-masing 20 soal.
Kesulitannya tak usah ditanya. Aku harus memperhatikan 1 soal selama hampir 1 menit untuk mengetahui mulai dari mana aku harus menjawabnya. Semua soal simak menuntut kami, para peserta tes, memainkan nalar. Paling hanya 1 atau 2 soal yang termasuk mudah, dalam arti tinggal substitusi rumus.
Biologi, astagfirullah, aku hanya bisa mengutuk diri malas menghafal materi selama 3 tahun di SMA. Dan sekarang, aku mendapat karmanya. Hanya 5 soal yang bisa kujawab. Kalau kuterabas habis, bisa-bisa poinku minus.
1,5 jam berlalu. Taraaa...aku berhasil menjawab 31 soal dari 80 soal sainstek. Sedikit kan? Bagiku sudah alhamdulillah bisa menjawab soal dewa ini. B)
Istirahat 30 menit aku manfaatkan santai-santai di teras kelas. Duduk, sampai tiba-tiba..
"Tur!", sapa seseorang yang tak asing lagi di mataku. Senyumannya masih sama seperti dulu.
Kak akbar septriyan rupanya. Teman-temannya memanggil ia asep white. Karena ada juga kakak kelasku yang disapa asep. Akhirnya mereka berdua dibedakan berdasrkan warna kulit. Asep black & asep white.
Kak Asep white ini juga ikut simak & menginap di rumah saudaranya di palembang. Sebenarnya ia sudah kuliah di sistem informatika ITS. Tapi entah mengapa ia mau pindah dari ITS.
Kami mengobrol sebentar sampai bel masuk berbunyi. Ting tong!
Sesi kedua yakni kemampuan dasar ; Matematika Dasar, Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris. Aku mencoba tenang. Berdoa jangan sampai gerahamku yang bolong mirip TI ini berdenyut saat mengerjakan soal.
Sama seperti tadi, soal masih mengandalkan nalar. Kujawab semampuku selama 1,5 jam.
Tingtong! Yahiiii...tes selesai. Aku berhasil menjawab 10 soal madas, & 18 soal di bahasa inggris & indo. Keren kan aku bisa menjawab 18 dari 20 soal bahasa? Itulah namanya mukjizat. Padahal grammar-ku amburadul. Hihihi...
Kalau dihitung, Aku menjawab 77 dari total 120 soal. Sudah syukurlah bagiku bisa mengerjakan lebih dari 50%.
1 BULAN kurang 1 hari Kemudian...
Tanggal 21 juli 2014, jam 19.15. Aku ingat betul saat-saat itu. Tak sengaja aku masuk ke akun simak ui milikku & mendapati tulisan yang membuatku bengong...
Aku lulus di kedokteran gigi.
Bertani Sahang
Sekarang aku sedang rajin-rajinnya mengisi waktu luang ngebantu ayah bertani lada. Di daerah kami, di Bangka Belitung, lada, yang biasa disebut sahang, merupakan komoditi pertanian utama setelah karet & sawit. Meski di luar, kami terkenal dengan penambangan bijih timah, bukan berarti kami tidak bertani. Kami tahu tak mungkin kami terus bergantung pada barang tambang yang tidak dapat beranak pinak seperti timah.
Bersama Lampung, kami menjadi produsen utama lada di negeri ini. Bedanya, Lampung penghasil lada hitam & kami lada putih.
Kembali ke cerita awal, kebun lada keluarga kami terletak di daerah desa Tiram, kecamatan Tukak Sadai. Lumayan jauh dari rumahku di Toboali. Sekitar 1 jam kalau naek motor. Untung jalan kesana sudah diperlebar pemerentah. Maklum, meski boleh dibilang daerah terpencil, jalan itu milik nasional loh. Aspalnya saja sudah hotmix. Mulus seperti jalanan tol di Jawa. Jadi bisalah dibawa pake kecepatan 60-80 km/jam. Yang penting jangan terlalu ngebut. Di sepanjang kampung, anak kecil & binatang macam anjing, kucing & ayam sering menyebrang jalan. Jadi berkendara ya musti hati-hati saja, takut nabrak.
Bertani lada memang gampang-gampang sulit. Kelihatannya mudah, cuma sediakan lahan, tanam lada pakai cara setek, tancap junjung (kayu tempat batang lada merambat), dipupuk pada saat-saat tertentu, tunggu sampai berbuah, terus panen. Selesai.
Semudah itu?
Tidak. Itu baru ringkasan bertaninya saja. Ada step-step yang membedakan cara bertani lada dengan bertani tanaman yang lain.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam bibit lada adalah memilih lahan. Tak sembarangan tanah bisa dijadikan lahan bertani lada. Tanah yang dipakai haruslah mengandung unsur hara yang cukup, subur, serta tak gersang dan tandus. Lahan eks tambang yang berpasir & minus unsur hara bukan habitat yang cocok untuk lada tumbuh. Apalagi sinar matahari yang terik di lahan tambang takkan memperpanjang jangka hidup lada.
Jika anda membeli kebun lada yang sudah lebat & siap panen, abaikan step ini.
Panen merupakan bagian yang paling seru, gawe memetik biji sahang. Biasanya, untuk mempersingkat waktu panen, perlu 4 orang lebih yang memetik. Hanya bermodal kideng (bahasa yang lainnya suyak, wadah menaruh lada yang dibawa seperti tas selempang) & jari kuku untuk memotong tangkai sahang, kita sudah bisa memanen lada. Siap-siap kuku anda jadi hitam kena getah sahang. Hihihi...
Nah, lada yang dipetik adalah lada yang bijinya sudah berwarna merah atau kuning, meskipun yang merah baru 1 biji. Jangan petik lada yang masih berwarna hijau karena itu tanda buah masih mentah.
Setelah dipetik, sahang dimasukkan kedalam karung sampai penuh. Lalu direndam di air kolam, kali, atau sejenisnya selama 5-7 hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan getah sahang.
Yang menarik, saat dicemplungkan ke air, karung sahang pasti tenggelam. Tapi keesokan harinya, akan mengapung. tenggelam lagi, mengapung lagi selama beberapa hari. Nah, pas karung mengapung ke-4 kalinya, kita harus mencuci sahang agar tidak lapuk karena terlalu lama di dalam air.
Cara mencucinya pun bukan memakai sabun colek, tapi dengan mengayak buah lada yang sudah direndam tadi ke dalam air, untuk menghilangkan daging serta kulit buahnya. Hasilnya, akan nampak biji lada basah yang berwarna kuning.
Tahap selanjutnya yakni penjemuran selama 2 hari. Jemuran sahang diawasi sesekali agar tidak dicuri orang. Dicuri orang? Yaa..di jaman susah duit seperti sekarang, lada tergolong komoditi mahal. Saat aku menulis ini, harga sekilonya saja mencapai 138 ribu. GILAAA..!! bagaimana orang tidak tergiur mencuri kalau harganya sampai segitu. Menurut hematku, harga lada putih dibandrol mahal karena sudah semakin berkurangnya kebun lada, sementara permintaan luar negeri, seperti Singapura & negara-negara Eropa tinggi.
Setelah dijemur kering, biji lada kuning akan berubah menjadi putih & siap dikonsumsi sebagai bumbu masak. Mmm..bagiku, baunya harum. :)
Menggiurkan? Ya, boleh dikatakan bisnis lada begitu. Tapi kalau dijalani, siap-siap tulang pegel mengangkut berkarung-karung sahang & memutar otak memikirkan cara mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tertarik bertani sahang?
SIMAK UI (1)
Libur sudah 3 bulan. Tak ada aktivitas berarti yang sudah dilakukan. Seingatku, aktivitasnya hanya ikut bimbel GO di pangkal pinang, itu pun untuk mempersiapkan diri menghadapi SBMPTN. Kalau hanya mengandalkan belajar mandiri tanpa try out & bimbingan, aku tak yakin bisa mengerjakan puluhan dari 150 soal SBM.
Tak hanya SBM, aku pun mencoba peruntungan mengikuti seleksi masuk universitas no 1 di Indonesia, UI. Seleksinya disebut simak ui.
Ada beberapa cara untuk mengikuti simak. Yang pertama, kita harus membuat akun di situs penerimaan.ui.ac.id. isilah biodata yang diminta pihak ui dengan lengkap. Ada juga kewajiban upload foto, yang mana, jika kita diterima, akan digunakan sebagai foto di kartu mahasiswa ui. Setelah verifikasi data, menekan tombol tanda semua data yang diisi telah benar, kita akan menerima nomor mahasiswa. Kita diharuskan mentransfer uang 300 ribu untuk mendapatkan kartu peserta beserta lokasi ujian.
Yang kedua, pilih lokasi ujian yang dirasa paling dekat dari daerah kita. Saya memilih Palembang, tempat ujian yang paling dekat dengan Bangka. Jika cuaca cerah, naik pesawat dari Bandara Depati Amir ke Sultan Mahmud Badarudin II cuma 35 menit. Terbangnya pun tak setinggi pesawat jakarta-pkp. Ada juga sarana laut dengan naik kapal express. Dari pelabuhan Tanjung kalian, Muntok ke pelabuhan Bom Baru, Musi memakan waktu tempuh kira-kira 3 jam. 1 jam di selat Bangka & 2 jam di sungai Musi.
Setelah itu, jika anda tak punya relasi di palembang, siap-siap rogoh kocek lebih untuk menyewa taksi, hal ini untuk efisiensi. Tentu kita tak mau menunggu lama jika pakai angkot & bus.
Jangan lupa tanyakan pada si supir tempat menginap yang agak murah. Kemarin saya menginap di wisma ilir barat, samping Ramayana. Lokasinya strategis. Di dekat-dekat situ, banyak rumah makan serta pusat perbelanjaan macam Palembang Indah Mall. Jadi jangan khawatir kelaparan. Cari jajanannya gampang.
Untuk fasilitas kamar ekonomi, kita dikenakan biaya 185 ribu/malam. Jangan khawatir, biaya itu sudah sepadan dengan pelayanan TV, AC, kulkas, lemari, kasur springbed, kamar mandi bershower, berangkas duit & wifi berkecepatan goood.
Nah, berhubung kita pendatang, tentu kita tak tahu lokasi ujiannya. Ada baiknya setelah membooking penginapan, kita mengecek posisi tempat ujiannya. Kalau saya kemarin di SMK 5, jl demang lebar daun.
Skip>>> pas hari H ujian (22 juni 2014)
Beehh...ramai nian peserta simak di palembang. Total sekitar 500an peserta yang mengisi ruangan ujian di SMK 5. Ada 31 ruangan & tiap ruangan terisi 20 orang. Kebetulan aku dapat ruangan 3.
Setelah menunggu dari jam 6, akhirnya jam 7 kami diperbolehkan pengawas untuk masuk ruangan.
Pemilihan Presiden
Hari Minggu tanggal 29 juni 2014 ditetapkan pemerintah pusat sebagai awal Bulan Ramadhan. Meski ada beberapa golongan umat Islam yang sudah mulai puasa duluan, dari hari sabtu, tapi tak apa-apa lah, perbedaan itu wajar. Asal jangan saling ejek & menyakiti hati.
Nah, kali ini saya bukan mau bercerita tentang puasa, tapi tentang suasana politik negeri kita, Indonesia.
Tak lama lagi, kurang lebih seminggu lagi, kita akan melaksanakan pesta demokrasi tiap 5 tahun sekali, memilih pemimpin yang paling pantas untuk mengatur negara sepanjang London-Teheran ini, apa lagi kalau bukan Pilpres, pemilihan Presiden.
Di Pilpres 2014, ada 2 pasang kandidat capres yakni, yang pertama, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung koalisi partai Gerindra, PAN, Golkar, PPP & terakhir Demokrat yang berlabuh ke kubu prabowo pada tanggal 30 juni 2014 setelah mengklaim netral selama 2 bulan terkhir.
Pasangan capres-cawapres yang kedua yakni Joko Widodo-Jusuf Kallla, diusung koalisi partai PDIP, Nasdem, PKB & Hanura.
Ada banyak hal menarik yang dapat kita amati bersama di ajang Pilpres tahun ini. Yang paling menggelitik hati bagi saya sebagai salah satu pemilih pemula yang masih mempertimbangkan pilihan (swing voter) adalah peperangan antar pendukung kedua kubu kandidat di berbagai media informasi. Mulai dari jejaring internet seperti Facebook, Twitter, Kaskus, bahkan media pemberitaan cetak online seperti Kompas, Tempo & merdeka.com di kubu Jokowi disusul Inilah.com, pkspiyungan.org, & voa-islam.com di kubu Prabowo.
Itu baru dari jejaring internet. Dari sektor pertelevisian juga ikut meramaikan suasana "perang" antar pendukung Prabowo-Jokowi. Coba saja tonton berita di TV one, kebanyakan pemberitaannya condong tentang hal positif mengenai Prabowo seperti tegas, anti pengaruh asing & berpenampilan gagah seperti layaknya tokoh militer pada umumnya. Akan tetapi TV one tak habis-habisnya menceritakan segala kelemahan Jokowi, baik kelemahan ketika jadi walikota Solo, gubernur DKI Jakarta, maupun sikapnya yang dituding hanya pencitraan di depan kamera.
Sebaliknya, di Metro TV, jokowi didewakan sebagai tokoh yang jujur merakyat dengan hobi blusukan ke daerah. Malah Metro TV selalu melaknat Prabowo dengan tuduhan penculik 14 orang aktivis HAM di era reformasi.
Mereka saling tuduh menuduh mengenai kelebihan capres pilihan masing-masing & kekurangan capres kubu lawan. kalau perut anda tak kuat, bisa-bisa anda muntah menyaksikan berbagai jenis kampanye mereka. kita juga dibuat bingung membedakan mana yang negative campaign (menyebutkan kelemahan lawan dengan menyebutkan fakta asli) & mana yang black campaign (fitnah ke lawan). Kita sebagai rakyat, tentunya sebagai sasaran kampanye tim pemenangan kedua capres, harus pandai-pandai memilih siapa yang pantas memimpin kita.
Oleh karena itu, saya akan memberikan tips untuk memilih capres bagus yang akan kita pilih tanggal 9 juli kelak :
1. Lihat Rekam Jejak
cari kiprah calon & apa saja "peninggalan" yang sudah diberikannya kepada karirnya terdahulu. Contohnya Jokowi yang rekam jejaknya sebagai pengusaha mebel yang mulanya masuk ke dunia politik sebagai Walikota Surakarta, lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta. Lihat apa saja hal yang sudah dilakukannya selama menjabat. Apakah ada atau tidak kasus korupsi yang menjerat dia. Itulah yang akan menjadi patokan layak tidaknya sang calon untuk duduk di Istana negara.
2. Bandingkan keselarasan ucapan dengan perbuatan.
Rajin-rajinlah membuka berbagai situs berita, jangan hanya satu situs web, di internet untuk mengetahui apa saja hal yang sudah diucapkan kedua calon dari dulu sampai sekarang. cek juga kebenarannya, jangan langsung diterima mentah-mentah. Lalu bandingkan dengan perbuatannya. Cocok apa tidak.
3. Lihat debat capres.
Kalau anda belum sempat menonton debat capres-cawapres yang telah lewat di televisi, tak ada salahnya anda membuka Youtube & menonton setiap debat yang sampai sekarang sudah 4 kali dlaksanakan oleh KPU pusat. kenapa harus nonton? tentu sebuah kesalahan fatal jika kita hanya percaya pada pernyataan media pemberitaan & pendapat para pengamat politik yang cenderung berpihak pada salah satu kubu. Lebih baik kita sendiri yang melihat seberapa bagus kualitas kedua pasangan capres. Berikut tema debat yang telah diselenggarakan KPU :
a. Senin, 9 Juni 2014 : Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih dan Penegakan Hukum (Capres-Cawapres)
b. Minggu, 15 Juni 2014 : Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (capres-cawapres)
c. Minggu, 22 Juni 2014 : Politik Internasional dan Ketahanan Nasional (Capres)
d. Minggu, 29 juni 2014 : Pengembangan Sumber Daya Manusia dan IPTEK (Cawapres)
4. Jangan terpengaruh pendukung
Tak semua pendukung, terutama di media sosial, mengutarakan kalimat dukungannya dengan kata-kata yang baik. Sering kali ia hina habis-habisan capres yang tidak ia dukung. Ini bukanlah hal yang patut kita contoh. jadi jangan terpengaruh oleh pendukung yang hanya bisa mencaci, tanpa memberikan bukti konkret kebaikan capres dukungannya.
5. Amati terus perkembangan pemilu
Jangan menutup diri dari kabar pemilu hanya karena kita tidak berminat dengan politik. Sadarilah bahwa capres yang kelak terpilih berpengaruh terhadap kita sebagai rakyat yang dipimpin. Jika pemimpinnya bagus, tentunya kita akan mendapatkan hasil yang bagus pula. Sebaliknya, jika pemimpin bobrok, bukan tak mungkin rakyat akan menderita & negara kita menjadi terbelakang. Oleh karena itu, ikutilah terus berita perkembangan politik saat ini.
Dengan melakukan 5 hal di atas, saya rasa anda sudah bisa menentukan siapa calon presiden & wakil presiden yang menjadi idola anda. Selamat berdemokrasi!
Kos
Seleksi Masuk Kelas Unggulan
Aku masih ingat ketika masih kelas 3 Mts dulu mendengar salah satu SMA favorit yang berbeasiswa penuh dari PT TIMAH. Namanya SMA Negeri 1 Pemali. Bukan SMA sembarangan dalam pikiranku. Karena hanya SMA ini yang menerapkan sistem asrama di pulau bangka. Selain tentunya SMA Bahrul ulum yang berada di bawah naungan pesantren Islamic Center.
Seperti orang kebanyakan, mendengar kata beasiswa tentu menggiurkan. Aku sangat ingin mendapatkan beasiswa itu. Meski sebelumnya, aku dan beberapa orang temanku, yang memiliki nilai akademis yang bagus, ditawarkan pihak sekolah untuk mengikuti seleksi MAN Insan Cendikia di Tangerang sana. MAN itu benar-benar sempurna. Murid muslim terpintar di Negeri ini ada disana. Fasilitas lengkap. Kalau murid mau balik ke daerah asalnya, biaya transport ditanggung sekolah. Berbanding lurus dengan fasilitasnya, Berbagai prestasi seperti medal OSN aku rasa sudah menggunung di lemari prestasi.
Tetapi aku memilih menolak. Aku masih belum kuat mental untuk bersekolah di negeri orang. Aku pun berpikir pas kuliah nanti saja yang merantau. SMA-nya cukup di Bangka saja.
Oleh karena itu, aku memilih untuk mengikuti seleksi Kelas Unggulan SMA Negeri 1 Pemali. Seleksinya lumayan ketat untuk anak-anak daerah sepertiku.
1) Tes Nilai Rapot
Rapor kami dari kelas 1 sampai kelas 3 MTs semester 1 di fotokopi & diserahkan ke Dinas pendidikan kabupaten guna dikumpul lebih lanjut ke Diknas Provinsi. Ada batas nilai minimal (grade) yang mesti kami lampaui & perlu diketahui, setiap tahun, grade selalu mengalami perubahan. Pada zaman angkatan kami, seingatku gradenya 7,0. kalau sekarang sudah 8,0. Tinggi benar.
2) Tes Akademik & Psikologis
a. Pra-tes
Alhamdulillah, nilaiku mencukupi & berhak mengikuti tes terberat, yakni Tes Akademik & Psikologis. Tak ada apapun yang aku siapkan, baik belajar TPA atau pun apalah. Tapi selang seminggu sebelum tes, ayah datang ke pesantren menjengukku. Beliau membelikanku buku TPA masuk perguruan tinggi.
Ayah sangat mendukungku untuk masuk ke Unggulan (panggilan SMA Pemali). Kata beliau, jika aku berhasil masuk ke sini, setidaknya ekonomi keluarga kami sedikit terbantu & kuliahku akan terjamin. yaa..aku pernah mendengar kalau siswa kelas unggulan harus berkuliah. Jika berhasil tembus PTN, biayanya akan ditanggung PT TIMAH selama jangka waktu tertentu.
Mendengar nasehat serta melihat raut wajah ayah membuatku memasang niat untuk tak bermain-main dalam seleksi ini. Aku tak ingin membuatnya kecewa. Semenjak ku kecil, beliaulah yang selalu mendorongku untuk berprestasi & tak henti mengejar impian.
Jadi selama seminggu, kubuka-buka buku pemberian ayah. Sekedar mengerjakan soal-soal metematika yang ada di dalamnya. Kulihat, soalnya tak terlalu rumit. Kebanyakan mengandalkan hitungan sederhana serta logika praktis. Semoga soalnya persis seperti di buku ini, batinku.
Karena kau mesti tahu kawan, yang mengetes kami adalah pihak fakultas psikologi Universitas Indonesia. Tak sembarangan, UI! Perguruan tinggi no 1 di Nusantara yang langsung turun menyaring masuk SMA ini. keren sekali, dalam hatiku.
b. Hari H tes
Hari itu, Aku & 3 orang temanku (zikri, azhari & nurul afifah) berangkat ke Polman Bangka di Komplek Industri Air katung Sungailiat. Kami diantar Ustad Heru Suprayitno, guru fiqih kami, naik mobil xenianya kira-kira pukul 7 kurang.
Sampai disana, ternyata tes hampir dimulai. Semua peserta sudah duduk didalam ruangan tes, semacam gedung serba guna. jadi kami ber-4 melihat denah yang ditempelkan di tembok gedung guna mencari dimana posisi duduk kami.
Sepanjang mata memandang, semua peserta berpakaian putih dengan celana biru. Hanya kami ber-4 yang memakai pakaian warna hijau (itu pakaian sekolah hari senin & selasa di MTs kami). Ternyata kami tak berbeda sendiri. Ada anak-anak chinese di depan sana yang berpakaian bebas. Aku takjub, kenapa mereka tak risih ya?
Beberapa saat kemudian, acara pun dimulai. pertama, kami harus mengisi TPA (tes potensi akademik). mulai dari verbal, melihat pola bentuk, sampai yang hitungan sederhana seperti buku yang ayah beli.
1,5 jam berlalu, aku kira tes sudah selesai. ternyata masih ada tes lain, yakni menghitung cepat.
Kami diberikan kertas besar (kira-kira 2 kali buku gambar besar) yang penuh dengan angka-angka. Oleh panitia, instruksinya adalah tambahkan angka dari bawah ke atas. Jika ada instruksi pindah, maka hitung kolom di sampingnya seperti tadi.
Oh god, ini adalah challenge paling greget yang pernah aku alami waktu itu. Jika biasanya setiap pelajaran matematika di kelas, aku menghitung angka dengan lambat, maka sekarang aku harus menambah angka-angka itu dengan kecepatan penuh. Persis macam komputer di supermarket menghitung belanjaan ibu-ibu yang sedang gila shopping.
Pindah! seru panitia yang memegang microfon di panggung depan. aku belum pindah. aku masih melanjutkan pekerjaan tadi sampai hatiku yang berkata Pindah!. Itu perintahku dalam hati untuk tangan & mataku. AAAH! hampir juling mataku. Untung otakku masih waras berhitung.
Eeng oong! time up. Semua harus mengumpulkan kertas. Fiuuuh..aku menarik-narik jariku. lelah sekali.
Kau kira acara sudah selesai? belum! masih ada sesi menggambar.
Disini, kami disuruh untuk menggambar pohon yang berbatang keras & gambar orang. Sebagian peserta disuruh keluar untuk mengikuti sesi dinamika kelompok terlebih dahulu. & separuh lagi, termasuk aku, disuruh menggambar.
Oke, pertama-tama kugambar pohon beringin di puncak bukit dengan seorang anak tengah bermain suling dibawahnya. saking lengkapnya aku menggambar, sampai-sampai kugambar juga akarnya. Sesudah tes, aku baru tahu kalau akar jangan digambar. Itu menandakan seseorang yang mudah mengumbar rahasia perusahaan. & itu membuatku keringat dingin selama seminggu.
Lalu aku menggambar orang, lebih tepatnya 6 orang yang merayakan kemenangan mereka dalam turnamen sepakbola. mukanya kubuat sesumringah mungkin.
30 menit berlalu, aku & seluruh peserta yang sudah menggambar mengikuti sesi dinamika kelompok. Aku tak tahu apa yang dilakukan peserta waktu itu. Yang kutahu, kami hanya dibuat berkelompok & di tiap kelompok dibagikan kartu. itu saja.
Waktu berakhir untuk Ishoma. Pas mau sholat, aku bertemu dengan raffiudin, teman MTs ku waktu kelas 1 dulu. Tapi dia pindah ke SMP YPN Belinyu. Aku ingat kami berdua pernah berjanji untuk masuk ke SMA unggulan & Dia masih ingat janji itu. :)
Kami berbincang-bincang tentang berbagai hal-hal yang pasti sekarang aku lupa.:D yang kuingat, ia punya HP nokia express music yang keren. Punya banyak game & aplikasi yang bagi wow sekali. soalnya selama libur semester, aku sering mengotak-atik hp Nokia 6300 punya bunda & kalian bisa menebak kalau hasilnya kacau balau. xD
Setelah solat zuhur, kami makan nasi kotak yang disediakan panitia. seraya makan, sesi interview tengah berjalan. Aku santai saja melahap makanan & jeruk sambil menunggu panggilan.
2 jam berlalu, aku belum juga dipanggil. Lama sekali rasanya. Tapi akhirnya, aku dipanggil juga.
penginterviewku seorang wanita, kira-kira umurnya 40 tahun. berkacamata & berambut pendek.
Dia membaca formulir yang kuisi di sesi pertama tadi. beginilah kalau dibuat dialog..
A : Aku, B : Ibu itu
B : Selamat Siang dek, siapa namanya?:)
A : selamat siang juga bu. Nama saya Fatur.
B : benta, ibu liat dulu. Faturrachman ya..
A : iya bu. :)
B : Gimana perasaannya? gelisah?
A : hehe..biasa bu. tenang aja. (dalem ati udah dagdigdug.)
B : sip-sip. Tenang aja ama ibu ni, gak usah panik.
A : hehe..iya bu.
B : Kamu hobinya apa?
A : Main gitar sama bikin kaligrafi bu.
B : Mmm..eh, kamu hafal 30 juz ya? (Sambil baca kertas formulir aku)
A : Eh? enggak la bu. Saya cuma hafal juz 30 saja.
B : Ohh...(ibunya ngangguk-ngangguk)
Itulah kawan, beda posisi kata maka beda pula artinya.
B : Tokoh Inspirasi kamu siapa?
A : Mmm..bentar bu..(aku diam). Andrea Hirata bu.
B : Kenapa kamu kagum sama dia?
A : Karena Blablablabla..(Ngarang bebas. xD)
B : Oh..iya iya..
dialog kami belanjut sampai...
B : kalau kamu gak keterima di SMA Pemali, kamu mau lanjut kemana?
A : Rencananya mau ke SMAN 1 Sungailiat bu.
B : Udah daftar?
A : Belum bu. (haduh, bakal gak lulus ni, batinku)
B : hehe..ya udah. Makasih ya udah ikut interview. ^_^
A : hehe..sama-sama bu. hehe..(Oh god, help me. Aku mau lulus. T_T)
Setelah itu, kami ber-4 duduk di teras GSG Polman, menunggu Ustad heru menjemput, sampai senja.
3) Pasca tes
aku menjalani hari-hari di pesantren sampai perpisahan. Sesudah itu, untuk antisipasi, aku mendaftar kelas reguler SMAN 1 Sugailiat. Kalau aku tidak lulus pemali, maka aku akan tinggal di rumah paknga Man & bersekolah di SMA ini.
Seminggu kemudian, aku ikut Ujian Tulis di SMAN 1 Sungailiat. Pelajarannya sama seperti di UN. Matematika, IPA, Bahasa Indonesia & Inggris. Aku tak belajar sama sekali. Ku isi setahuku saja.
4) Hari pengumuman
yes, it's the judgeday. Hari ujian tulis SMAN 1 Sungailiat ternyata diadakan bersamaan dengan pengumuman Seleksi SMA Pemali. Aku yang hari itu menginap di rumah paknga Man hanya bisa waswas menunggu pengumuman di koran.
Tak berapa lama, maknga Susi pulang dari kantor. Katanya, aku lulus Seleksi tes. Alhamdulillah, aku mau terbang saking bahagianya.:D
Ayah juga menelpon kalau aku lulus. kata ayah, aku peringkat 49 dari 64 peserta yang lulus. Senangnya..:D
Seminggu kemudian, pengumuman ujian tulis SMAN 1 Sungailiat. Kata temanku, aku peringkat 2. Ah, aku hampir tak percaya mendengarnya. Tapi sudah lah, aku ambil Pemali saja. :)
Ujian Nasional
Nasiiib...
Nasiiiiib...
<=== Ujian Nasional
Di Indonesia..
Edisi Nyepi : Tips ngeblog
Hehe..jadi ada juga kesempatan buat pulang ke toboali. Itung-itung refresing bentar sebelum belajar buat UN. Sekalian mau Nyepi juga ni dari hingar bingar polusi suara di Asrama. Sebelum pulang, nilai try out kabupaten dari intan pariwara dan primagama dibagikan ke kami. Sekalian sama surat buat orang tua untuk kumpul di pendopo sekolah tanggal 5 april entar. Biasa, buat sosialisasi UN ke orangtua.
Hasil try out ku kemarin, alhamdulilah, lumayan memuaskan. Dengan total 47, aku peringkat 1 dari 109 peserta sekolah & peringkat 6 dari 700-an peserta kabupaten. Gak boleh puas dulu, perang sebenarnya tanggal 14 april. Musti mengerahkan perasan otak lebih buat berpikir selama 2 jam tiap pelajaran.
Oke, buat penyegaran otak, mending ngeblog dulu.
Kebetulan ngeblog malam-malam. Sambil dengerin radio junjung besaoh, toboali, suasana rumah jadi makin nyaman. Hehe..soalnya radio lagi muterin lagu-lagu yang asyik buat didengar, kayak musik instrumen dan simponi mozart.
Ini ada tips meluangkan waktu untuk blog :
1. Catat hal-hal yang menarik buat dibahas
Sering kita kepikiran tentang suatu hal yang dirasa menarik saat kita gak lagi didepan laptop atau gak ada koneksi internet, tapi pas di depan layar, malah gak tahu mau nulis apa. Jadi, daripada mengalami kasus seperti ini, mending sediain pulpen dan kertas semacam sticky note buat mencatat inti pokok pemikiran kita terlebih dahulu. Nanti kalau sudah depan laptop, baru deh tulis sejelas-jelasnya.
2. Buat jadwal
Ini untuk kamu yang sibuk dengan aktivitas, meski kebanyakan aktivitasnya tidak bermanfaat. Hehehe..
Jadwalkan berapa kali dalam seminggu atau sebulan kamu dapat ngeluangkan waktu buat ngisi blog dengan konten. Sesibuk apapun, usahakan bisa ngeblog. Jadi kamu bisa tetap konsisten meski tak ada waktu (kayaknya).
3. Suruh orang yang ngisi
Ini cara yang paling konyol. Masa blog pribadi diisi sama orang lain? Ya gak disaranin la. Tapi kalau kamu mau yang antimainstream & memilih cara ini, silahkan. ^_^
4. Sediakan konten terlebih dahulu
Misalnya foto-foto pelengkap keterangan di blog, lagu, video, atau lain sebagainya di hard disk laptop. Jadi kalau ada kesempatan, tinggal di-upload saja.
Ini juga termasuk untuk tulisan blog. Kalau lagi bokek, gak bisa internetan, ketik saja di word atau notepad terlebih dulu. Jangan lupa disimpan. Nah, pas sudah tersambung internet, baru deh copy paste. :3
Itulah sedikit tips dari saya. Semoga bermanfaat buat teman-teman sekalian. ^_^
Talk & Do
Saya pernah lihat orang yang sangaaat diam. Diam, mirip suasana jam 12 malam jumat kliwon di Amazon, Amazon.com. Gak banyak bunyi. Paling bunyi jangkrik doang. Kalau beraktivitas, paling jarang bicara sama orang. Talk less, do more. (ngambil istilah rokok)
Tapi sekali bertingkah, semua orang terkejut. Kebanyakan komentar yang keluar bernada gak percaya.
"Ah, masa' sih?"
"Yakin ni?"
Lain kepala, Lain mulut, lain lidah, Lain pula komentarnya. Tapi mau gak mau, mereka harus percaya kalau memang si diam itulah yang bertingkah.
Kalian paham gak sama penjelasan di atas? Gak kan? Sama, saya juga.
Nah, ada juga orang yang kayak gini. Santai terus, gak ada beban. Hidup kayak air sungai. Ngalir terus sampai ke laut. Sampai mati maksudnya.
Kalau dikasih tugas sama guru, deadline tanggal 1 januari, lah dia ngumpulnya tanggal 1 juni. Terus kalau nyeritain orang, suaranya Heavy Metal, keras abis. Tapi pas disuruh orasi, dia ogah-ogahan. Biasanya, orang-orang seperti ini masih punya darah Melayu. Termasuk saya juga.
Talk more, do less. Ngebalik istilah rokok.
Ada juga yang sudah punya pasangan hidup, yang sah tentunya, kayak suami atau istri, apalagi punya anak, tapi kalau dalam keadaan tertentu kayak masih bujangan.
Kerja gila-gilaan, dan anehnya, dia menikmati hal yang bagi orang sepertiku disebut siksaan itu. Kerjanya juga bukan satu macam. Ada guru, kuli bangunan, penulis, ibu rumah tangga, penjaga warnet, satpam dan lain-lain.
Jika orang ini bekerja sebagai juru kampanye, maka istilahnya berubah, Talk more, do more. Oh, bukan. Do more, Talk apalagi.
Saya pernah kenal orang yang belajar kayak kerasuk setan. Eh? emang kalau kerasuk setan bisa belajar? Entah lah, gak pernah kerasukan.
Oke, lanjut yang tadi,
Intinya, Talk and Do itu sama pentingnya. Yah, tergantung kita mau porsi yang bagaimana. Itu kan kebutuhan & kenyamanan masing-masing toh. Asalkan 2 aspek itu harus ada.
Jangan cuma Do doang. Nanti dikira maling sama tetangga, atau yang lebih parah, bandar narkoba. Masih mending dikira. Kalau bener, (,,,) Naudzubillah deh, saya bukan orang yang kayak ginian.
Terus jangan Talk doang. Gak bagus. Kata peribahasa :
"Tong kosong nyaring bunyinya."
"Air beriak tanda tak dalam."
Gitulah, kalau mau awet ilmunya, jangan terlalu banyak berbicara, yang omong kosong maksudnya.Lagian, siapa juga yang mau dengar ocehan sampah. Iya kan?
Tips Belajar
Belajar, ya, kata itulah yang selalu membayangi pikiranku. bagaimana tidak, UN tinggal menghitung hari. Sehabis UN, bukan berarti perjuangan selesai. Masih ada seleksi perguruan tinggi yang luar biasa ketat & luar biasa susah soalnya. jadi aku harus terguling-guling mengerjakan banyak soal latihan & mengorbankan waktu santai yang begitu berharga. Sore bimbel, malam bimbel, pagi sekolah.
Memang, ada satu jalur yang memungkinkan kita masuk tanpa seleksi. SNMPTN namanya. Jalur ini mengandalkan nilai dari kelas X samapi kelas XII. Melihat nilaiku di rapot, aku tak berharap banyak dari jalur ini. yaa..meski begitu, aku mencoba peruntungan dengan tetap mendaftar SNMPTN. Siapa tahu rejekiku ada di sana.
Oh iya, di SNMPTN, aku mendaftarkan diri di FK Unsri, Palembang. Aku tahu pemahaman biologiku tak seberapa. Itu akibat efek terlena dengan kehidupan penuh santai sehingga kebanyakan waktuku habis untuk berleha-leha, bukan untuk belajar. kau tahu kawan, kalau kalian masih SMP atau setidaknya kelas 2 SMA, manfaatkanlah waktu yang ada untuk belajar. Rugilah kalian kalau baru belajar di kelas 3 seperti aku ini.
Akan tetapi, jangan takut dulu. Selagi masih ada waktu, masih ada kesempatan bagi kita mengejar ketertinggalan & meraih apa yang kita impikan. Mungkin secara kuantitas waktu, kita kalah telak dengan teman yang lain. Tapi kita masih bisa menigkatkan kualitas belajar hingga setara dengan mereka.
Berikut ini, aku akan membagikan tips bagaimana cara belajar cepat di kelas 3 guna mendapatkan hasil maksimal di ajang UN & SNMPTN.
1. Berdoa & Ibadah
Ya, teman, berdoa. Sebagai makhluk yang lemah tetapi tetap memiliki mimpi yang besar, tentu kita ingin mimpi kita terkabul. Siapa lagi yang dapat mengabulkannya selain Allah yang maha pengabul. Jadi, dekatlah diri kepada-Nya. Akan lebih bagus jika kalian melupakan sejenak urusan dunia ketika Sholat, atau istilahnya khusyuk. Sehabis sholat, barulah berdoa & meminta apa yang kita inginkan.
2. Belajar Gila-gilaan
Ini adalah istilah saya untuk belajar dalam waktu durasi yang lama (4 jam/mata pelajaran) sampai tidak menghiraukan keadaan sekitar & hanya terfokus pada buku semata. Boleh dibilang konsentrasi penuh lah. kenapa mesti begini? kita pahami selang waktu antara sekarang dengan "peperangan" sudah semakin singkat. sementara "amunisi" belum disiapkan. Mau tidak mau, kita harus berusaha lebih untuk mendapatkan hasil (pemahaman) yang setara dengan durasi beberapa tahun belajar. kalau perlu, kurangi waktu tidur kalian. Yang biasanya 7 jam jadi 5 jam. Agak menyiksa sih, tapi tak masalah.
Akan tetapi, saya tidak terlalu menyarankan gaya belajar saya ini. Jika kalian punya gaya belajar yang kalian nikmati, lakukanlah. Yang penting ilmu masuk ke otak & tak terlupa jika mau dipakai kelak.
3. Siapkan Buku
Buku itu seperti kunci ujian. Materinya kan ada disitu. Bagaimana mau paham materi kalau gak punya buku? hehehe..
Oh iya, lebih enak lagi kalau kalian ikut bimbel yang bergelimpangan saat ini. Biasanya pihak bimbel akan memberikan buku rangkuman materi & kumpulan soal yang pastinya bisa meningkatkan analisa & kemampuan kalian dalam waktu singkat. Lagi pula, mereka telah lama malang melintang membina murid yang yang sekarang telah menyebar di berbagai macam PTN di Indonesia.
4. Gizi yang cukup
Otak juga kayak mesin motor, butuh bensin biar jalan. Tapi bedanya, dia minum oli doang & kita makan + minum. Makin bagus bilangan oktan oli, makin kencenglah kinerja mesin. Kita juga sama, makin bergizi makanan dan minuman yang kita konsumsi, makin encerlah otak buat dipakai belajar gila-gilaan.
Itu tadi sedikit tips dari saya. Semoga bermanfaat, kalau tidak cocok, jangan ditiru. :P
Selamat berjuang!! ^_^
Doakan aku dapat FK UI atau Unsri ya! ^_^
Januari's
Eh, tapi kalian tahu dak kalau ternyata blog ini ada pengunjungnya? Kedengeran konyol karena tiap hidung kalian juga termasuk pengunjung, tapi bagi saya (pakai saya saja lah, daripada pakai oee, bikin oeek kedengernya. Sudah tobat), ada yang ngunjungi itu kayak Pak Jamro namu lebaran ke rumah. Istimewa sekali, suatu kehormatan tersendiri bisa mendapati ada orang yang rela meluangkan beberapa waktu hidup & kuota internetnya untuk membongkar isi blog ini. Jujur, seneng tiada terkira.
Kalau ditanya alasan kenapa saya ngeblog padahal gak ada pengunjung, itu tadi, karena kesenangan belaka. Seneng aja bisa nulis, bercerita gak jelas tentang segala hal yang pernah saya alami, baik itu di Toboali, Pemali, maupun Matras. Gak ada niat untuk berbisnis, kalian bisa lihat desain blog ini, bersih, bebas iklan. Ini semata demi niat tulus menambah khazanah ilmu pengetahuan. #bunyi terompet tahun baru.
Hanya ini curhat yang bisa saya sampaikan. Semoga tidak ada korban yang berjatuhan.














